Senin, 15 Desember 2014

Jalan-jalan ke Puncak

Ceritanya acara jalan-jalan ini dimulai karena suami penat dengan rutinitas kantor. Akhirnya berencanalah kita untuk sekedar jalan-jalan seharian naik motor ke puncak dan sekitarnya. Itinerarynya sih kita ke Masjid At-taawun untuk sholat zuhur dan istirahat, terus lanjut ke Baso Baset dan ke Cimory Restaurant yang riverside. Tapi yang namanya jalan-jalan ya kita ikut situasi dan kondisi. Jadinya setelah solat dan istirahat di At-taawun, kita pergi ke wisata Gunung Mas, lanjut makan di Baso Baset,, dan karena sudah terlalu sore plus cuaca mendung, jadi langsung pulang deh.


 


Oiya, kita ke sana 2 rombongan naik motor, 1 motor aku, suami, dan Emir, 1 lagi sepupu dan istrinya. Ke puncak naik motor persiapan harus super komplit supaya perjalanan juga nyaman. Kita bawa 2 jas hujan baju celana dan 1 jas ujan ponco. Jadi kalau hujan, aku dan suami pakai jas hujan komplit, terus suami pakai jas hujan ponco untuk menutupi emir yang ada di tengah, aman deh. Kita bertiga juga pakai jaket, ga lupa Emir pakai kaos kaki dan selimut biar hangat. Emir menghadap ke arah aku dalam baby carriernya, supaya aman ga terlalu kena angin, aku bisa selalu pantau Emir, dan juga mudah kalau mau menyusui.

Sebelum berangkat kita sarapan plus ngemil-ngemil, berhubung baru jalan dari rumah sekitar jam 9. Aku malah sempat sarapan 2 kali, maklum ibu menyusui, hihi. Pokoknya kalau perut kenyang semua aman deh.

Yang paling berkesan justru jalan-jalan dadakan ke gunung mas itu, karena Emir super bahagia di sana bertemu dan naik dengan kuda. Berhubung anaknya memang penggemar binatang, sampai sana ketemu kuda-kuda, jerit-jeritlah Emir minta pegang kuda, walhasil kita dideketin sama banyak banget joki kuda plus kudanya, tambah hebohlah Emir, ya akhirnya aku berdua Emir naik kuda deh. Sumpah ya, naik kuda itu serem banget, tinggi banget, dan kayaknya ngeri aja kalau tiba-tiba kudanya lari kencang apa gimana yang buat kita kenjungkal, hiiiii.. Tapi Emir itu enjoy banget naik kuda, dia peluk-peluk kudanya, elus-elus bulu kuda nya, ampun deh, jadi ya aku ikut happy deh di atas kuda yang tinggi dan mengerikan itu.


Berhubung pula Emir dah jerit-jerit waktu mau naik kuda, kita ga sempet tawar menawar sama tukang kuda deh, langsung deal aja tuh puter-puter naik kuda 30rb, tapi ya harga segitu ga sebanding sama pengalaman dan kebahagiaan Emir, plus kenang-kenangan foto dan video kita berdu naik kuda, dishoot papa Emir yang dengan setianya jalan puter-puter ikutin kita sambil foto-foto dan ambil video. Karena kita ga tawar, atau memang karena joki kudanya baik ya, jadi servicenya well done bangetttt, hahaha. Oiya kuda di sana bagus- bagus deh, terawat, bersih dan sehat. Mungkin karena di sana rumput juga tersedia dan segar ya. Karena setelah dari sana aku lihat kuda-kuda delman di Jakarta ko kayaknya sedikit kurang terurus.




Biaya masuk ke Gunung Mas sih lumayan mahal ya, aku bertiga plus motor masuk 23rb, secara ya kan di dalamnya ga ada apa-apa, cuma kuda-kuda itu dan kebun teh. 








Keluar dari Gunung Mas sudah siang menjelang sore, udaranya mulai dingin berkabut, jadi kita lanjut isi perut di Baset. Sebenarnya memang niat ke Baso Baset ini karena aku dan suami punya kenangan makan di sini sebelum menikah, haha. Tapi memang Baso Baset ini super deh, super di bagian basonya, karena mereka jual baso edisi besar. Dulu sih sekitar tahun 2008, mereka jual baso sebesar mangkok baso harganya 25rb 1 buah, itupun kenyang banget makan 1 buah, lebih pas untuk berdua. Basonya terasa banget dagingnya, plus di dalamnya ada cincangan daging yang banyak, mantepp deh. Sayang aja kuahnya kurang oke. Sekarang [November2014] basonya dibuat lebih kecil harganya rb 12 mangkok, yang ukuran lebih besar 40 rb, tapi ya besar banget, pasti kekeyangan kalau makan itu, jadi kita pilih yang ukuran sedang itu. Suami tambah mie ayam [8rb] karena lihat taburan ayamnya yang superr banyak, walaupun kuahnya terlalu manis buatku sih. Letak baso baset ini di pinggir jalan menuju Puncak, di sebrang Masjid Al-Masih. 

Lanjut pulang deh, karena memang sudah sore, rencana ke cimory restonya dipending dulu. Liburan bersama keluarga itu memang pelepas penat dan penambah semangat ya..







Kamis, 30 Oktober 2014

Jadi Suka Coklat

Dari kecil setiap ada yang kasih coklat, baik berupa batangan, susu, kue, es krim pasti kalau dimakan ga habis dan setelahnya terasa eneg, sampai akhirnya ketika SMP aku baru sadar kalau ternyata memang aku ga doyan coklat, aneh banget ya. Memang beneran ngerasa jadi orang aneh sih, karena setiap lihat orang lain yang kalau makan coklat super doyan dan menikmati, ko bisa ya diriku ini berbeda, hihi. Dulu itu ya, makan sari roti rasa coklat anti banget, silverqueen, thank you deh, smua kalau ga karena laperr banget, kayaknya ga bakal tuh colek coklat. 

Terus berlanjut sampai saat hamil Emir kok malah doyan banget coklat, ketagihan silverqueen, bolu coklat, susu coklat, semua yang serba coklat itu kok jadi sukkka. Dan akhirnya keterusan sampai sekarang, cinta banget sama coklat, sari roti rasa coklat pun jadi tergila-gila. Walah, kenapa bisa gitu ya, ada sisi psikologisnya kah, halah.. 

Jumat, 24 Oktober 2014

Resep Bola-Bola Ayam Saus Mayo

Bola-Bola Ayam Saus Mayo


Bahan:
  • 150 gr ayam giling
  • 2 bawang putih, parut
  • 1 sdm saus tiram
  • 1/2 sdt merica
  • 4 sdm tepung roti
  • 4 sdm tepung terigu + 1 sdt garam + 1 sdt merica
Cara:

  • Campurkan ayam giling dengan parutan bawang putih, dan saus tiram, aduk rata, buat bola bola.
  • Gulingkan bola-bola di tepung terigu, lalu tepung roti, tekan-tekan sedikit, bentuk lagi agar kembali menjadi bola-bola
  • Goreng di minyak panas sampai kecoklatan

Saus Mayo:
  • Campurkan 100 ml mayonaise + 1 sdt saos sambal + 2 sdm susu kental manis putih+ 1/2 sdt saos tomat, aduk rata
  • Sajikan sebagai cocolan.
Catatan:
Bentuk bola-bola tidak terlalu besar, untuk 150 gr daging giling dapat dibentuk 8-10 bola, dapat disajikan sebagai lauk untuk 2 porsi


Rabu, 22 Oktober 2014

Resep Udang Tepung Pokcoy Saus Tiram


Udang Tepung Pokcoy Saus Tiram

Bahan:
  • 1 ikat pokcoy, potong-potong, rebus, tiriskan
  • 100 gr udang, rebus
  • 1 telur, kocok 
  • 3 sdm tepung terigu
  • 2 sdm tepung bumbu (biasanya pakai tepung bumbu ayam sasa hot)
  • 2 bawang putih
  • 1/2 buah bawang bombay
  • 3 sdm saus tiram
  • 3/4 sdt garam
  • 3/4 sdt gula
  • 1/2 sdm kecap
  • 1/4 sdt merica
  • 250 ml air
  • 2 sdm maizena, larutkan dengan 2 sdm air

Cara:

  • Campurkan tepung terigu dan tepung bumbu
  • Celupkan udang ke telur, gulingkan ke tepung, goreng, sisihkan
  • Tumis bawang bombay, baawang putih
  • Masukkan saus tiram, gula, garam, merica
  • Tuang air, masak hingga mendidih
  • Masukkan larutan maizena
  • Tuang saus di atas udang



Resep Sate Lilit Ayam


Resep ini juara banget deh buat aku, karena walaupun buatnya agak repot, tapi setiap masak ini alhamdulillah hasilnya selalu enak, dan suami sukkka..

Sate Lilit Ayam
Bahan:
  • 150 gr ayam giling
  • 1 sdm santan
  • 1/2 sdt garam
  • 1/2 sdt gula
  • 5 batang serai (1 batang dibagi 2 atau 3 memanjang sebagai pegangan sate)
  • Bumbu pecel sudah jadi

Bumbu Halus:
  • 3 cabe merah
  • 2 bawang putih
  • 3 bawang merah
  • 1 cm kunyit bakar
  • 1 kemiri sangrai
  • 1/4 sdt ketumbar
  • 1/2 sdt terasi bakar

Cara:
  • Haluskan bumbu
  • Campurkan bumbu halus, santan, garam, gula pada ayam giling, aduk rata.
  • Lilitkan adonan ke batang serai.
  • Panaskan mentega, goreng sate lilit hingga berwarna kecoklatan
  • Sajikan bersama bumbu pecel kacang

Catatan:
Untuk setiap kali memasak ini, bisa dapat sekitar 10-11 sate lilit, cukup untuk 2 orang. Biasanya sate lilit aku goreng dengan happy call, sehingga hasilnya sedikit mirip dipanggang.



Senin, 20 Oktober 2014

Wisata Air Terjun

Sebenarnya ga ada niat dan ga tau sama sekali kalau kita akan pergi ke air terjun, bawa bayi pula, karena pada awalnya kan memang kita ikut rombongan kantor suami untuk ke undangan pernikahan salah satu karyawannya di daerah Bogor. Bosnya punya usul setelah ke acara kita makan-makan di pizza tungku di bogor, denger-denger sih di sana kita buat pizza sendiri ya, dengan pilih-pilih topping yang kita mau, wah excited banget, jadi langsung setuju mau ikutt, secara ya aku penggemar berat pizza, ga akan pernah deh nolak kalau makan pizza. Sebagian pegawai lain yang tadinya malas untuk ikut karena ya pergi ke Bogor weekend pula, langsung semangat denger acara makan-makan di pizza tungku itu, jadi rombongan pun banyak.

Tapi apa daya, bos berubah pikiran dan maunya pergi ke air terjun, ya sudah ikutlah kita. Aku punya trauma tersenderi dengan track menuju air terjun. Jadi dulu waktu kuliah pernah jalan-jalan ke air terjun yang tracknya itu cuma jalan setapak, sebelah jurang, licin, tanah becek, pakai sendal jepit pula, karena memang awalnya dulu dengan teman-teman kuliah itu cuma mau jalan-jalan pagi aja. Jadi yang sekarang agak-agak horor pas tau mau ke air terjun.

Sampai di sana, cuaca mendung ternyata, tambah deh dingin karena memang sudah masuk daerah gunung. Katanya sih track ke air terjunnya bagus, sudah ada jalannya dan berbatu. Tapi ya, tetep aja ga prepare buat jalan menuju ke air terjun, karena pertama bawa bayi, kedua pakai high heels gitu, walaupun cuma 3 cm. Tapi karena suami semangat banget mau ke air terjun ya sudah hayuk lah. Bismillah. Tetepp ya, walaupun memang sudah ada jalur khusus untuk ke air terjun, tetep kan, namanya jalur ke air terjun itu, curam dan naik turun. Emir pun didekap aja dalam pelukan supaya tetap hangat sepanjang jalan, pengunjung lain heran dan komentar, wah bawa bayi.. ati-ati mba. Ya pastilah, orang kita pakai baju ke undangan plus high heelsnya gitu, ga proper banget. Tapi sampai di sana lumayan lah, Emir punya pengalaman tersendiri lihat air terjun, walaupun pasti kalau besar ga akan ingat ya, hihi.






Ayam Kremes Kraton


Aku memang penggemar berat ayam kremes, paling suka sama model kremes ayam Suharti. Berhubung belum sesuai budget, jadi pernah makan di Suharti kalau dibayarin aja, hihi. Ayam kremes paling menawan lidah ada di Jl. Makasar, daerah Halim, Jakarta Timur, persisnya dimana juga ga tau sih, karena memang cuma makan di sana setahun sekali setiap silaturahim ke rumah Om. Akhirnya denger dari teman tentang Ayam Kremes Kraton di daerah Tebet. Baru ada kesempatan lewat Tebet sepulang join suami lembur, makan malamlah kita di Ayam Kremes Kraton itu. Enaknya disana, ada paketnya, jadi lebih hemat kan, ga perlu beli minum, jujur kalau makan di tempat makan pasti agak males kalau masalah minum, secara mahal ya, dan aku memang lebih prefer minum air putih setelah makan. 

Di sana, aku pilih paket B [nasi putih+ayam goreng+sayur asem+tahu+tempe+air minum] 21rb, suami pilih paket gurame [nasi putih+gurame+air mineral] 29 rb. Tapi harga yang tertera belum termasuk ppn yah, jadi total semua 55 ribu deh. Padahal sih kita maksudnya mau genap 50rb aja, hihi maklum keluarga hemat dan males pecah uang. Soal rasa sih lumayan dan cukup mengenyangkan juga, tapi masih kalah sama ayam kremes daerah Halim itu. Ini penampakan makanan yang kita pesan, plus hasil scan brosurnya.






Sate dan Tongseng Favorit


Kita sering makan di sini kalau ada salah satu dari aku, suami, atau keluarga suami yang ulang tahun. Karena memang di sini sudah lama jadi tempat langganan keluarga suami. Nama tempatnya Warung Sate Solo Pak Budi, tempatnya warung makan kecil, ada di jalan Tendean di seberang RM. Suharti, atau sebelah klinik permata. Semua makanan di sini kayaknya juara deh, sate ayam bumbu kacangnya enak, sate kambing bumbu kecapnya enak, tongsengnya enak, nasi goreng kambingnya juga enak. Sama seperti sebelum-sebelumnya, aku dan suami sudah pernah coba beberapa tempat untuk sate ayam, kambing, dan tongseng, teteppp lidah kita masih terikat dengan warung sate yang satu ini.