Kamis, 24 September 2015

Blenger Burger yang Bikin Kita Beneran Blenger

Karena mau merayakan ulang tahun perkawinan yang ketiga, aku sibuk cari-cari tempat makan yang belum pernah kita coba. Sampai akhirnya lihat foto path teman yang sedang makan blenger burger, tertarik lah kita mencoba.

Jadilah Minggu siang kita ke sana. Sebelumnya sudah cek-cek menu dan tertarik untuk coba x2, burger dengan 2 patties, double smoked beef, double cheese, dan apalagi ya, pokoknya itu banyak banget dagingnya, ga sangguuupp.
Sampai di sana, kita antri dulu, karena cuma ada satu kasir, tapi lumayan cepat kok alur antriannya.

Setelah kita dapat pesanan kita, kita lanjut makan di lantai dua. Tempatnya sih lumayan panas ya, apa karena kita makan tengah siang bolong. Memang nuansanya semi terbuka gitu, jadi bukan ruangan AC, jadi lumayan gerah juga. Kursinya pun bentuk bench atau kursi kayu, buat aku sih kurang nyaman kalau mau duduk-duduk lebih lama. Plus Emir sedikit cranky karena jam tidurnya keganggu, tambah gerah aja ya kan.


Suami tentu sanggup menghabiskan, tapi 1 pattie terakhir sudah mulai mabok blenger, tumben. Aku? Cuma 1/3 aja udah blenger. Salah order kali ya, kelihatannya sih yang banyak diorder orang itu chili dog. Next time mungkin, tapi ya sampai sekarang belum ada keinginan untuk kembali lagi sih.. masih blengerrrr.







Resep Sapi Guling ala Happy Call

Resep Sapi Guling ala Happy Call
Untuk 2 porsi
Bahan:
·         200 gr daging sapi, potong dadu (aku pakai daging rendang special)
·         2 sdm saos tiram
·         3 sdm kecap manis
·         1 bawang merah, potong kecil
·         1 cabe merah, potong kecil
·         2 cabe rawit, potong kecil
Cara Membuat
·         Rendam potongan daging sapi dengan saos tiram, diamkan 5-10 menit
·         Panggang daging di happy call, bolak balik hingga tingkat kematangan yang diinginkan
·         Campur potongan bawang merah dan potongan cabe dengan kecap manis, aduk rata

·         Setelah matang aduk rata daging dengan saus kecap, sajikan.

Bakmi DKI & Mie Aceh Bang Jali

Lucu ya kalau sudah jadi keluarga, kalau lagi makan enak pasti ingat satu sama lain. Kalau aku lagi makan enak di tempat kerja pasti ingat suami, Maunya disisihkan terus bawa pulang biar juga bisa ikut cicip atau coba makanan itu. Atau kalau selesai makan di tempat makan baru yang enak, langsung angan-angan untuk makan lagi tapi bareng suami.

Berhubung suami lagi hobi jelajah kuliner sama teman kantornya, jadilah kita punya beberapa tempat makan yang mau dicoba untuk makan berdua. Enaknya ya tempat yang kita coba yang memang dah pernah lolos uji tes enak, ga enaknya ya makan di tempat yang suami pernah makan sama orang lain, walaupun pasti beda nuansa ya..

Bakmi DKI
Awal diajak ke sini perut rasanya belum lapar, jadi agak-agak moody ga jelas gitu pas diajak makan. Karena kan makan mie ayam itu enaknya kalau perut super laper ya.. Tapi ternyata mie ayam paling enak yang aku pernah rasa kayaknya.. lebay.. Tapi betul, mienya enak (model mie raos), kuahnya enak, ayamnya enak, basonya juga enak. Mood pun langsung berubah jadi superrr superrr happy. Tempatnya sih di depan pasar dan pinggir jalan raya, jadi waktu kita makan sekitar siang menjelang sore sempat terkena panas matahari di tempat duduk. Top Recomended!







Mie Aceh Bang Jali Ampera

Mie aceh pertama yang aku cicip itu yang ada di sekitar jalan menuju UIN Ciputat, dan sampai sekrang rasanya itu yang paling mantap. Tapi menurut suami yang pernah coba icip di Mie Aceh Bang Jali, yang ini  mungkin bisa menggantikan mie aceh di hati itu. Jadilah malam-malam kita bertiga meluncur ke ampera. Aku pesan mie aceh rebus, dan suami mie aceh tumis. Porsinya lumayan buanyak ya, sampai aku ga kuat menghabiskan, dan rasa karinya berasaaaa banget. Enak kok, tapi tetap kok yang jalan menuju UIN itu tak terganti. 





Senin, 21 September 2015

Go Lebaran, Free Berenang

Awalnya keluarga besar mama diundang untuk berlebaran di rumah kerabat, Mbak Yati namanya. Acaranya lebaran sekaligus farewell party karena Mbak Yati mau pindah ke London ikut suaminya yang memang bule London. Jadilah kita semua melipir ke rumahnya di daerah Jl. Margasatwa sekitar ragunan.

Paling senang ya kalau lihat bagian dapur rumah ala ala bule gitu, komplit, bahan-bahan dan peralatan semua ada, pasti makin rajin masak deh kalau punya.


Anak-anak tentu paling senang bagian taman, ayunan, trampolin, daaaan kolam renang. Baru kali ini Emir mau dan keasyikan berenang, biasanya ketakutan dan panik kalau diajak berenang. Ini malah Emir yang jadi pelopor anak-anak untuk berenang. Jadi ya kita bisa berenang gratisan deh, Alhamdulillah hikmah silaturahim namanya ya kaaan..







Rabu, 02 September 2015

Emir Tiup Lilin

Awalnya tanggal 23 Juni, aku ulang tahun, dan papa Emir buat surprise berupa kue cheese cake dari dapur cokelat plus lilinnya. Beberapa kali Emir pernah diundang ke persta ulang tahun beberapa saudara dan tetangga, cuma mungkin belum pernah lihat kue plus lilin yang se-close up ini ya, jadi agak-agak takut dan nempelll sama ibunya. 

Lanjut 3 hari kemudian, ulang tahun nenek Emir, kita juga order kue dari dapur cokelat plus lilinnya, dan Emir mulai biasa lihat kue dan lilin. Akhirnya tiup lilin berkali-kali, medley lagu happy birthday-selamat ulang tahun-tiup lilinnya-potong kuenya, yang entah bisa hafal darimana, jadilah kita berencana untuk beli kue untuk ulang tahun Emir. 
Dan sampailah satu setengah bulan kemudian, kita beli kue untuk merayakan ulang tahun borongan kakek mir [4 agt], papa Emir [5 agt], dan Emir [6 agt].





Selamat ulang tahun kedua ya Nak, semoga jadi anak soleh, taat dan sayang pada orang tua, menyenangkan hati banyak orang, disenangi banyak orang, cerdas, beriman, bertaqwa, taat beribadah, berakhlak karimah, berpendidikan tinggi, berlimpah rezeki dan kebahagiaan..

Melipir ke Museum Gajah

Sebenarnya sih aku bukan penggemar pergi ke museum, ya begitu-begitu aja yang dilihat ya kan (maafkan..). Lebih memilih melipir ke toko buku deh kayaknya. Tapi sekedar rekreasi murah meriah dan punya pengalaman baru hayuk lah. Pergi ke suatu tempat yang baru itu pasti ada pengalaman yang baru.

Jadi awalnya kita melipir ke museum gajah karena memang rute kita bersepeda di CFD.
Sekedar info, sebenarnya museum ini namanya Museum Nasional karena memang menampilkan peninggalan-peninggalan dan budaya nusantara. lebih dikenal dengan sebutan museum gajah, karena di depannya terdapat patung perunggu gajah kecil hadiah dari Raja Thailand ketika berkunjung ke museum ini.

Setelah parkir sepeda di basement, beli tiket, masuklah kita ke dalamnya disambut patung-patung dan arca-arca dewa-dewa hindu yang di pamerkan di ruang terbuka dan kebun. Ini akibat pernah terkena imbas demam nonton mahabarata dan mahadewa jadi ya kurang lebih tau ini dewa yang mana. Awalnya sempat khawatir Emir takut atau nangis karena lihat patung-patung yang aeh-aneh plus agak-agak mirip nisan penataannya. Tapi ga disangka Emir enjoy banget, malah pasang aksi minta difoto di depan beberapa patung. Paling heboh lihat patung sapi dan Ganesha yang berbentuk gajah.



Lanjut ke ruangan tertutup, ini lebih ke peninggalan dan tradisi-tradisi kebudayaan Indonesia, dan di lantai paling atas ada pameran galeri emas-emas peninggalan kerajaan-kerajaan Indonesia, seru mungkin ya bagi penggemar sejarah. Saya mah, penggemar cerita fiksi saja.



Berhubung sebelumnya kita sudah beli nasi uduk untuk bekal bersepeda, dan bingung mau makan dimana, jadilah kita makan di bench yang ada di salah satu lobby pameran, yang penting buang sampah pada tempatnya, dan ga meninggalkan kotoran ya.




Senang ya kalau lihat museum yang dikunjungi banyak orang. Kebanyakan sih pengunjungnya memang yang melipir setelah bersepeda dan jalan pagi. Tapi ga masalah karena pasti kunjungan ke museum walaupun tidak direncanakan akan menambah edukasi tersendiri.