Senin, 01 Juni 2015

Kisah Resign


Pada akhirnya sampailah pada tempat dimana harus mengambil keputusan untuk resign, karena memang setelah ikut tempat kerja relokasi dari dari prapanca ke bambu apus, ga sanggup rasanya. Perjalanan naik motornya ya, menantang banget, karena jalan raya super besar berteman truk-truk dan bis-bis besar, lewat kampung rambutan, dan fly over berangin kencang yang buat mau terbang. Ya pada akhirnya safety tetap harus jadi keutamaan ya, secara masih punya anak kecil yang menunggu di rumah. 

Rasanya resign itu ya campur aduk, antara excited mau coba pengalaman baru di tempat baru, sedih harus meninggalkan comfort zoneku bersama pekerjaan dan teman-teman yang luar biasa menyenangkan itu, dan khawatir dengan keadaan di tempat baru. Ya tapi semakin dewasa semakin banyak hal yang harus dikorbankan demi hal yang lebih baik lagi. Aku sih lebih lillahi taala ini semua aku lakukan demi keluarga, Bismillah..

-Farewell-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar