Rabu, 22 Juni 2016

Dufan



Ini pertama kalinya Emir main di Dufan, pernah juga sih kita ke sana waktu acara milad kantor suami, dan emir masih di perut usia 6 minggu, itu masuk hitungan ga ya. Kali ini sama teman-teman kerjaku. Hitungannya gratis untuk aku, dibayarin kantor, tapi bayar untuk Emir dan papahnya. Waktu itu ita ambil promosi masuk dufan dengan beli produk teh botol sosro di Alfa mart senilai 50 rb, lalu struknya bisa ditukarkan di counter sebelum masuk dufan, jadi kita cukup bayar tiket masuk sebesar 100rb per orang. Lumayan hemat lah ya, secara sekarang masuk dufan untuk weekday 250rb, walah tak terjangkau ya. Jadi kita dengan senang hati menyongsong promo itu. Untuk Emir masih gratis masuknya karena tingginya masih di bawah 100cm, lumayan.


Kita datang memang niat dari pagi supaya bisa puas main, jadi sampailah kita di dufan jam 9.45, dan menunggu 15 menit sebeum pintu masukya dibuka.




Wahana yang pertama kali kita coba itu bianglala. Sebelumnya Emir juga pernah coba bianglala waktu umurnya 4 bulan di Jungleland. Tapi yang sekarang lebih heboh karena sudah mengerti lah ya. Di putaran keberapa ada take foto kita yang bisa ditebus di kasir sebleum keluar dari wahana bianglala. Kita ambil yang ukuran besar 100rb karena memang gambarnya bagus. Dan memang prinsip papahnya Emir, momen jalan bersama itu ga masalah deh kalau harus keluar uang asal worth it dengan yang dibayar. Lalu kita dapat kupon dikon 50% jika ingin membeli foto di wahana selanjutnya.

  
Kedua kita ke wahana gajah bleduk, sayangnya gajah kita, tuas untuk naik turunnya rusak, jadi ya kita tetap stay di bawah deh, padahal mau coba kalau terbang tinggi.


Lanjut kita makan siang di dekat wahana burung tempur. Waktu suami lihat wahana burung tempurnya sepi tanpa antrian, jadi langsung deh diajak Emir untuk naik, Aku absen dulu, karena masih agak trauma terakhir naik itu waktu hamil Emir, rasanya pusing dan eneg banget, jadi bagian foto dan video aja kali ini ya.





Selesai makan siang, beberapa ada yang naik pontang panting, beberapa naik arung jeram, beberapa masih asik foto-foto. 





Agak nyesel juga ga ikut suami naik arung jeram, katanya waktu itu masih sepi antriannya. Tapi ya niatnya sih itu terakhir aja, kan sekalian pulang sekalin basah ya. Tapi ternyata pas agak sorean kita ke sana, antriannya udah panjaaaaang banget sampai di depan wahana halilintar atau roller coaster. Pengalaman dulu waktu SMP ke sana, dengan antrian yang sama, aku antri sekitar 5 jam, ga banget ya. Jadi kita skip dulu deh arung jeramnya, padahal udah berat-berat ngegembol bawa baju ganti, hiks. Mau ganti dengan naik niagara-gara pun ternyata wahananya ga dibuka.

Kita solat zuhur di dekat wahana rajawali. Ternyata selama giliran aku solat, Emir dan papahnya naik wahana rajawali, karena lagi-lagi ga ada antrian. Suami sempat ngerasa ngeri waktu di tempat paling tinggi, tapi katanya Emir justru kegirangan. 


Selanjutnya kita masuk ke area 3D, film yang waktu itu diputar happy feet. Emir dipangku sama papahnya, dan dia happy banget. sampai sekarang pun masih terngiang-ngiang dan jadi ngefans dengan penguin dan singa laut.

Wahana paling antri yang kita adalah masuk adalah istana boneka, sampai emir sempat tidur selama antrian. Cuma karena rasanya istana boneka memang wahana utama untuk anak-anak, dan pasti Emir suka di dalamnya, jadi ya direlain deh antri. Emir juga happy banget di sini, sampai sekarang foto yang ga boleh dipajang di album foto adalah foto yang kita tebus dari istana boneka, dibawa ke sana kemari sampai lecek fotonya. Rasanya dulu di dalam istana boneka dingiiiiin bangett ya, tapi sekarang cuma terasa semilir-semilir angi dari AC nya aja. 




Dari istana boneka, kita naik poci-poci yang ada di sebrangnya, karena memang lihat ga ada antrian sama sekali. Lanjut kita tertarik mau coba wahana ice age itu, sayang antriannya juga super panjang, jadi ya ga jadi deh.

Akhirnya kita ke wahana bom bom car, tapi ternyata emir belum bisa naik walaupun di sebelah aku atau suami. Jadi ya cuma gantian kita yang naik. Kasihan juga lihat Emir tertraik banget mau coba. 




Wahana terakhir kita adalah turangga rangga atau komidi putar, yang ini cuma antri sekali jalan. Sayang kita ga dapat foto yang bagus untuk ditebus. Setelah naik ini ternyata dufannya sudah mau tutup di jam 5, jadilah kita langsung menuju ke pintu pulang, rasanya badan juga sudah capek banget sih.






Anak Ondel-Ondel

Entah kenapa Emir bisa jadi fans berat ondel-ondel, selalu heboh kalau lihat ondel-ondel, ga ketinggalan slalu minta foto, sampai ada masanya dimana sebulan lebih tiap malam selalu request lihat video ondel-ondel di youtube, plus hafal lagu ondel-ondel. Walhasil papa dan ibunya jadi inkut hafal lagu ondel-ondel, yang ternyata liriknya lucu ya.. Oh, setelah 26 tahun hidup di Jakarta, lahir sebagai warga Jakarta, baru kali ini tau lirik lagu ondel-ondel.


Bagian yang lebih lucu adalah, kita tiap Minggu ikut car free day, karena Emr mau lihat ondel-ondel kesayangannya. Lucunya lihat orang yang kejar ondel-ondel buat kasih uang, padahal biasanya ondel-ondel yang kejar orang ya..














Pantai Karnaval Ancol

Terakhir kali ke pantai Ancol di waktu pagi duluuu sekali, zaman masih sekolah, mungkin waktu SD, lama banget ya. Sekarang Ancol sudah beda, sudah tertata lebih rapih, walaupun pastinya lautnya tambah kotor dan hitam, jadi mau berendem juga agak mikiiiir gitu, selain karena namanya ibu punya anak berjilbab pula, duh mikir-mikir deh kalau jalan-jalan terus nyebur-nyebur, atau berenang-berenang, males bawa gantinya ya kan, ya baju, celana, jilbab, dll dll. Oh jadi terima kasih, dan cukup bawa tas baju ganti untuk suami dan anak aja ya. Itu pun udah segambreng bawaannya.



Rasanya kita sudah siap-siap dari subuh, rencana jalan pagi-pagi, supaya bisa menikmati pantai lebih pribadi sebelum ramai pengunjung lain. Tapi oh sampai di sana jam 6 pagi, pantainya sudah membludak orang, kurang pagi ternyata. Super penuh, sampai bingung mau cari lapak untuk gelar tikar piknik. Datang dari jam berapa ya kalian?



Seperti biasa, Emir diganti baju renang ketakutan ga mau berenang. Lamaaaa dia main pasir dulu bolak balik dulu, sampai akhirnya baru mau nyebur agak dalam sama papahnya, dan giliran kita mau bilas, dia malah masih mau main lagi, oh anak-anak, betapa uniknya.



Senang kalau ke tempat wisata yang tertata rapi dan petugasnya sigap. Shower tempat kita bilas dan kamar mandi bilasnya lumayan nyaman, petugasnya pun selalu siap untuk membrishkan setip saat, walaupun masih tercium sedikit pesing di bagaian kamar mandi bilasnya, Nah yang ini bagian pengunjung untuk lebih bertanggung jawab ya.

Setelah bilas kita jalan menelusuri jembatan kayu yang di tepinya merapat perahu-perahu nelayan dengan hasil tangkapan mereka, semacam pasa ikan jadinya. Walaupun ga beli, karena ga terlalu berminat dan ahli mengolah hasil laut, tetap menyenangkan jalan-jalan lihat ikan, udang, kepiting, cumi, lobster, dan hewan laut lainnya yang dijajakan.

Ketika kita di jembatan itu, dari pantai karnaval ada hiburan dari para lifeguard, mereka mengajak penonton flashmob dengan lagu-lagu energik, seruuu banget lihatnya. Plus ada atraksi speed boat. Jadi ya puasss banget pagi itu trip kita.

Sewaktu jalan-jalan di jembatan itu matahari rasanyaaaa seperti matahari jam 11, pas lihat jam ternyata baru jam 8 tuh. Oh, langsung berasa efek muka kepiting, mungkin memang begitulah panas pantai ya.